Selamat Datang! 안녕하세요! Bonjour! Welcome to my blog. I hope you enjoy read it. And don't forget to give a mark to the box under the posts. Terima Kasih! 감사합니다! Merci! Thank You.

Senin, 31 Maret 2014

Moda Transportasi Publik (TransJakarta Koridor 1)

Opini 

Untuk mengatasi masalah kemacetan yang tak kunjung usai, Pemerintah daerah DKI mengambil kebijakan untuk membangun sistem transportasi darat yang diperuntukkan massal yang disebut Transjakarta. Transjakarta atau yang umumnya disebut sebagai Busway adalah sebuah sistem transportasi BRT pertama di Asia tenggara dan Asia selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibukota yang sangat padat. Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang.

Perjalanan menggunakan Transjakarta koridor 1 dengan tujuan Terminal Blok-M dari Stasiun Halte Kota. Transjakarta merupakan transportasi publik yang dapat mengangkut banyak orang atau barang (Mass Transit). Transjakarta mempunyai rute tetap dan halte pemberhentian, mempunyai jadwal kedatangan dan keberangkatan karena jalur Transjakarta (Busway) adalah jalur yang hanya boleh dilewati oleh bus Transjakarta. Waktu untuk menaikkan dan menurunkan penumpang berkisar 10-60 detik, mempunyai tarif khusus yang berlaku ke semua destinasi yang terjangkau bagi semua kalangan.

Jalan-jalan besar yang dilalui koridor 1 adalah sepanjang Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Trunojoyo, Jalan Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat dan Gajah Mada/ Hayam Wuruk. Transjakarta koridor 1 mulai Beroperasi pada tanggal 1 Februari 2004. Panjang rute koridor ini adalah 12.9 km. Jumlah Halte sebanyak 17 buah, diantaranya Kota, Glodok, Olimo, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni Central, Monumen Nasional (Monas), Bank Indonesia, Sarinah, Bundaran HI, Tosari, Dukuh Atas 1, Setiabudi, Karet, Bendungan Hilir, Polda Metro Jaya, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, Masjid Agung, dan Blok-M. Jarak Rata-rata tiap Halte yaitu 650 m, dengan rata-rata waktu pemberhentian di masing-masing halte selama 10 detik. Tipe bus Transjakarta koridor 1 adalah bus gandeng berwarna merah kuning yang dapat mengangkut 160 orang (duduk dan berdiri) dalam satu kali perjalanan. Jenis bus gandeng Transjakarta adalah Zhong Tong Bus buatan China, dengan panjang 18 meter, menggunakan bahan bakar gas dengan teknologi ramah lingkungan. Tarif/ Fare sekali perjalanan yaitu Rp 3.500 ( pada jam 07.00 – 23.00 WIB), dan Rp 2.000 (pada jam 05.00 – 07.00 WIB). 

Keamanan dan kenyamanan pada bus Transjakarta ini dapat dilihat dengan adanya CCTV yang dipasang di dalam bus, CCTV tersebut terhubung dengan layar yang berada pada dashboard supir bus. Adanya ruangan khusus wanita dan juga adanya penjagaan yang disiapkan oleh pihak Transjakarta. Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. pada tiap bus telah dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus, tombol darurat diatas pintu bus, dan pintu darurat.

Namun, terdapat kendala-kendala yang ada pada angkutan umum Transjakarta antara lain adalah pintu halte yang rusak, kebersihan dalam halte kurang sehingga membuat pengguna angkutan Transjakarta kurang nyaman. Selain itu, jalur/ jalan busway yang tidak steril, maksudnya adalah banyak pengguna angkutan lain baik pribadi atau umum bisa memasuki jalur busway, ini mengakibatkan macet dan bus Transjakarta tidak dapat sampai pada waktunya. Separator atau pembatas rusak dan kurang tinggi, sehingga kendaraan lain selain Transjakarta dapat masuk ke jalur Busway. Jalanan rusak atau bergelombang yang diakibatkan oleh hujan maupun banjir juga dapat mengakibatkan kenyamanan penumpang terganggu. Lalu, kurangnya armada bus dan stasiun BBG untuk pengisian bahan bakar gas pada bus, mengakibatkan bus lama untuk beroprasi sementara banyak pengguna sudah menunggu di halte, hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya efisiensi waktu.

Dapat diambil kesimpulan bahwa ketersediaan transportasi umum yang layak, aman, murah dan nyaman begitu dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat ibukota Jakarta, untuk itu pemerintah dengan berupaya serta kewenangannya diwajibkan untuk menyediakan transportasi umum yang diinginkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, dibutuhkan juga kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat sehingga melahirkan sistem transportasi yang baik dan tepat pada semua aspek transportasi.

(Ditulis oleh Amel El Dinne dalam mata kuliah Dasar Rekayasa Transportasi)