Pagi itu cerah. Terlalu bersemangat sepertinya. Aku dan kamu sudah membuat sebuah rencana di malam sebelumnya. Terbayang akan menikmati hari esok hanya berdua.
Aku termenung dalam lamunan di sepanjang jalanku. Aku tak sabar bertemu. Tatkala aku menemuimu saat itu, kau pun menghampiri. Dan dendamku atas rindu yang menyiksa selama ini telah terbayar. Waktu dan ruang kembali muncul berpihak pada kita.
Aku memegang tanganmu dan kau memelukku. Detik, menit terlewati untuk menatapi wajahmu. Cerita demi cerita kita bicarakan bersama. Tawa, canda, menangis, dan semua yang kita rasakan sampai menjelang sore. Tak terasa hujan mengguyur, dan kita pun berteduh.
Suara masinis menyaut. Kau mengantarku saat itu, aku menatap bintang yang menuntun ke arah pulang. Lagi, bulan pun sedang tak tersenyum. Sesampainya, aku tidak bisa berlama denganmu. Aku harus pulang. Sendirian. Kau pun begitu.
Kau tau bagaimana rindu yang menyiksa itu kembali datang menggerogoti aku? Merasakan sangat ingin bersama, memadu kasih asmara?
Yang terpenting, terima kasih untuk hari itu. Aku senang. Sangat senang. Satu hal yang aku ingat, bersabarlah katamu. Aku disini. Aku juga tau kamu pasti disini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar